Setiap hari, Matahari selalu terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
Kehadirannya yang hangat dan pasti sudah menjadi hal yang begitu biasa dalam hidup kita, hingga terkadang kita sering lupa bahwa di dalamnya ternyata ada kekuatan dan rahasia yang sangat hebat.
Kita mungkin merasa sudah mengenalnya, sang bola kuning yang menerangi hari-hari kita ini.
Bola kuning yang di maksud adalah matahari, dan matahari termasuk kedalam bintang, dimana Bintang adalah benda langit yang bisa menghasilkan cahayanya sendiri.
Namun, kamu harus mengerti fakta-fakta penting tentang bintang satu ini, fakta yang akan mengubah cara pandangmu terhadapnya dari sekadar benda di langit menjadi pusat alam semesta yang mendukung kehidupan kita.
Bintang di pusat tata surya kita ini bukanlah sekadar bola lampu raksasa.
Ia adalah bola gas raksasa yang sangat panas dan aktif, sebuah tempat pembuatan energi yang punya kekuatan besar dan memiliki nasib yang pada akhirnya akan menentukan masa depan tata surya kita.
Dalam daftar berikut, kita akan membahas 12 fakta penting yang harus kamu ketahui tentang Matahari, dari ukurannya yang sangat besar sampai rahasia panasnya yang aneh.
Bersiaplah, karena setelah membaca ini, kamu akan memahami bintang satu ini dengan cara yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.
1. Matahari Adalah Raksasa Sejati yang Menguasai Segalanya
Untuk mengerti Matahari, kita harus tahu ukurannya.
Bayangkan ini, jika Matahari adalah sebuah bola basket, maka Bumi hanya akan sebesar ujung peniti.
Diameternya yang mencapai 1,4 juta kilometer membuatnya bisa memuat sekitar 1,3 juta planet seukuran Bumi.
Bahkan Jupiter, planet terbesar di tata surya, bisa masuk ke dalam Matahari lebih dari 1.000 kali.
Ukurannya yang maha besar ini membuatnya menjadi objek dominan yang tak tertandingi di lingkungan kita.
Kekuasaannya paling terasa pada beratnya.
Matahari mencakup 99,86% dari total berat seluruh tata surya.
Artinya, gabungan semua planet, bulan, dan asteroid hanya menyumbang 0,14% dari total massa Matahari.
Karena beratnya yang luar biasa, kekuatan tarikannya (gravitasi) menjadi sangat dahsyat, yaitu 28 kali lebih kuat dari Bumi.
Kekuatan inilah yang bertindak sebagai pengikat di alam semesta, yang mengunci semua planet dalam jalur orbitnya dan menjaga tata surya tetap teratur.
2. Matahari Bukan Bola Api, Melainkan Pusat Tenaga Nuklir
Banyak orang mengira Matahari adalah bola api raksasa, tapi sebenarnya ia tidak “terbakar” seperti benda yang sering kita lihat pada umumnya.
Karena Proses terbakar yang sering kita lihat itu membutuhkan oksigen, sedangkan Matahari hampir tidak memiliki oksigen.
Matahari menghasilkan energi melalui reaksi nuklir dahsyat yang terjadi di pusat inti panasnya.
Di pusat Matahari, suhu mencapai 15 juta derajat Celsius dan tekanannya sangat kuat.
Tekanan yang sangat kuat itu memaksa atom-atom gas hidrogen yang ringan untuk saling bertubrukan dan menyatu, lalu berubah menjadi atom helium yang lebih berat.
Para ilmuwan menyebut proses penyatuan paksa ini sebagai fusi nuklir.
Setiap kali proses ini terjadi, ada sedikit massa yang berubah menjadi energi dalam jumlah yang sangat besar, yaitu cahaya dan panas yang kita rasakan.
3. Cahaya Matahari Berasal dari Masa Lalu
Bayangkan Matahari sebagai alat pengirim pesan.
Pesan yang ia kirimkan (yaitu cahayanya) sangat cepat, tapi masih tetap butuh waktu untuk sampai ke kita.
Karena jarak antara Matahari dan Bumi itu sangat jauh, cahaya matahari membutuhkan setidaknya waktu sekitar 8 menit dan 20 detik untuk sampai.
Ini artinya, cahaya Matahari yang menyentuh kulitmu sekarang sebenarnya sudah meninggalkan permukaan Matahari 8 menit yang lalu.
Jadi, saat kamu melihat Matahari terbenam, Matahari yang asli sebenarnya sudah hilang dari pandangan 8 menit sebelumnya.
Tapi ada cerita perjalanan waktu yang lebih lama lagi.
Perjalanan 8 menit itu hanyalah bagian terakhir.
Sebuah partikel cahaya lahir di pusat Matahari yang sangat padat.
Saking padatnya, partikel cahaya itu tidak bisa langsung keluar begitu saja.
Ia harus menabrak dan memantul dari satu atom ke atom lainnya selama ribuan tahun, seperti orang yang mencoba keluar dari kerumunan super padat.
Perjalanan dari pusat Matahari hingga ke permukaannya ini bisa memakan waktu antara 10.000 hingga 170.000 tahun.
Jadi, energi panas matahari yang kamu rasakan hari ini, itu bisa jadi energi yang berasal dari zaman es!
4. Matahari Memiliki Warna Asli Putih, Bukan Kuning
Kamu harus tahu bahwa udara di sekeliling Bumi (atmosfer) menciptakan ilusi warna kuning pada Matahari.
Jika kita melihatnya dari luar angkasa tanpa gangguan atmosfer, kita akan tahu bahwa Matahari sebenarnya berwarna putih bersih.
Ini karena ia memancarkan cahaya dalam semua spektrum warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu) secara merata.
Dan gabungan semua warna tersebut di mata kita akan terlihat sebagai warna putih.
Warna kuning yang sebenarnya kita lihat itu muncul karena atmosfer Bumi menyebarkan cahaya biru lebih baik daripada cahaya merah atau kuning.
Proses penyebaran inilah yang membuat langit kita tampak biru.
Karena atmosfer menghilangkan sebagian cahaya biru dari sinar matahari langsung, alhasil warna yang tersisa dan sampai ke mata kita menjadi lebih dominan kuning.
Saat Matahari terbenam, cahayanya melewati lebih banyak lapisan udara, sehingga lebih banyak lagi cahaya biru yang tersebar, membuat Matahari tampak oranye atau bahkan merah menyala.
5. Matahari Memiliki Denyut Jantung dan Bisa Bernyanyi
Meskipun luar angkasa adalah ruang hampa yang tidak bisa merambatkan suara, Matahari tidaklah diam.
Matahari terus-menerus bergetar seperti lonceng raksasa dan menghasilkan gelombang suara berfrekuensi sangat rendah yang tidak dapat didengar oleh manusia.
Gerakan gas panas yang bergejolak di dalam Matahari, layaknya air mendidih dalam panci raksasa, memicu getaran yang membuat permukaannya naik turun setiap lima menit.
Para ahli mempelajari denyut ini melalui bidang ilmu helioseismologi.
Dengan menganalisis getaran tersebut, mereka dapat membuat peta tentang apa yang ada di dalam Matahari, mulai dari suhu, kepadatan, hingga bagaimana bagian dalamnya berputar.
Ini adalah fakta penting yang menunjukkan bahwa para ahli bisa melihat ke dalam bintang tanpa harus pergi ke sana, memberikan kita pengertian yang jelas tentang struktur dan isi di dalamnya.
6. Angin Matahari Merupakan Napas Bintang yang Melindungi Kita
Matahari terus-menerus menghembuskan aliran partikel bermuatan listrik (kebanyakan elektron dan proton) dengan cepat ke segala arah.
Ilmuwan menyebut aliran yang sangat cepat ini sebagai angin matahari, yang melesat dengan kecepatan 400–800 kilometer per detik.
Angin inilah yang meniup ekor komet hingga menjauhi Matahari dan menyebar ke seluruh penjuru tata surya.
Angin matahari juga menciptakan heliosfer, gelembung raksasa yang melindungi seluruh tata surya dari partikel luar.
Kamu harus tahu betapa pentingnya pelindung ini.
Ia bertindak sebagai tameng di luar angkasa yang menangkis sebagian besar sinar berbahaya dari bintang lain di galaksi.
Tanpa perlindungan dari angin Matahari ini, sinar-sinar berbahaya akan terus-menerus menyerang kehidupan di Bumi dan dapat merusak sel sel yang ada di dalam tubuh tanpa kita sadari.
7. Matahari Memiliki Badai yang Bisa Merusak Dunia
Bayangkan ada banyak karet gelang raksasa di permukaan Matahari.
Karet gelang ini adalah garis-garis medan magnetnya.
Terkadang, karet-karet ini bisa saling memilin dan menjadi sangat kusut.
Memilin = Memutar atau memelintir sesuatu menjadi bentuk yang lebih kecil atau spiral.
Ketika pilinannya terlalu kencang, karet itu akan “putus” dan melepaskan ledakan energi yang sangat besar.
Para ilmuwan menyebut ledakan ini sebagai semburan matahari.
Dan seringkali, ledakan ini juga melontarkan sebagian besar material Matahari ke luar angkasa, seperti cipratan lumpur raksasa yang panas.
Jika cipratan material raksasa ini kebetulan mengarah ke Bumi, ia bisa menyebabkan masalah besar.
Saat menghantam planet kita, ia akan mengganggu medan magnet pelindung Bumi, menyebabkan badai magnet yang sangat hebat.
Badai ini punya kekuatan untuk merusak dunia modern kita dengan cara menghancurkan satelit yang kita andalkan untuk cuaca dan komunikasi, memadamkan jaringan listrik di seluruh dunia selama berbulan-bulan, dan mengacaukan sinyal GPS dan ponsel.
Memahami ancaman ini sangat penting bagi kita yang Sekarang hidupnya sudah bergantung pada teknologi.
8. Matahari Merupakan Benda Paling Bulat Sempurna di Alam Semesta
Meski ukurannya raksasa, para ilmuwan menemukan bahwa Matahari adalah salah satu benda alami paling bulat sempurna yang pernah ada.
Karena kekuatan tariknya yang sangat kuat dan putarannya yang relatif lambat, perbedaan antara diameter di bagian tengah (ekuator) dan bagian atas-bawahnya (kutub) hanya bekisar 10 kilometer.
Ini adalah perbedaan yang sangat kecil untuk benda sebesar itu.
Jika Matahari diperkecil hingga seukuran bola pantai, bentuknya justru akan jauh lebih bulat daripada bola pantai buatan pabrik.
Berbeda dengan Bumi, planet kita juga berputar seperti Matahari, namun bentuknya tidak benar-benar bulat sempurna.
Bagian tengahnya (ekuator) sedikit menggembung, sementara bagian kutubnya sedikit lebih rata atau pepat.
Inilah sebabnya bentuk planet kita disebut oblat atau bulat pepat, bukan bulat sempurna.
Bentuk Matahari yang nyaris sempurna ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan gravitasi, yang menariknya menjadi bola hampir ideal.
9. Bagian Tengah Matahari Berputar Lebih Cepat daripada Bagian Luarnya
Karena Matahari adalah bola gas, dan bukan benda padat seperti Bumi, ia tidak berputar secara seragam.
Bagian tengah Matahari (ekuator) berputar lebih cepat, dan dapat menyelesaikan satu putaran dalam waktu sekitar 25 hari.
Sementara itu, bagian atas dan bawahnya (kutub) berputar lebih lambat, dan membutuhkan waktu hingga 35 hari.
Para ilmuwan menyebut putaran yang tidak seragam ini sebagai rotasi diferensial.
Perbedaan kecepatan putaran ini sangat penting untuk diketahui karena inilah penyebab utama semua kegiatan di Matahari.
Gerakan yang tidak sinkron ini memelintir dan meregangkan medan magnet Matahari seperti memilin karet gelang.
Ketika pilinan itu menjadi terlalu tegang, ia akan patah dan melepaskan energi besar, menciptakan bintik matahari, semburan matahari, dan mengatur siklus aktivitas 11 tahunan yang memengaruhi seluruh tata surya.
10. Matahari Merupakan Seorang Pengembara di Luar Angkasa
Bayangkan kamu sedang berada di dalam sebuah mobil yang sangat besar dan super cepat.
Kamu mungkin merasa diam di kursimu, tapi sebenarnya kamu sedang bergerak bersama mobil itu.
Begitulah keadaan kita dengan Matahari.
Kamu, Bumi, dan semua planet lainnya adalah penumpang yang dibawa oleh Matahari dalam sebuah perjalanan panjang mengelilingi pusat galaksi kita, yaitu Bima Sakti.
Kita semua melesat di luar angkasa dengan kecepatan luar biasa, sekitar 828.000 kilometer per jam.
Meskipun kita bergerak secepat itu, galaksi kita sangat-sangat besar sehingga satu putaran lengkap butuh waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 230 juta tahun.
Waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran ini disebut tahun galaksi.
Untuk memberimu gambaran, terakhir kali tata surya kita berada di posisi yang sama di galaksi seperti sekarang, yaitu saat dinosaurus baru saja mulai muncul di Bumi.
Menyadari bahwa kita adalah bagian dari perjalanan abadi di luar angkasa ini memberi kita cara pandang yang baru dan hebat tentang tempat kita di alam semesta.
11. Matahari Memeiliki Udara Yang Jauh Lebih Panas dari Permukaannya
Ini adalah salah satu misteri terbesar tentang Matahari yang masih membuat para ahli bingung.
Permukaan Matahari bersuhu sekitar 5.500 derajat Celsius. Namun, lapisan udara di luarnya, yang disebut korona, suhunya melonjak secara drastis hingga lebih dari 1 juta derajat Celsius.
Ini aneh dan tidak masuk akal, seolah-olah saat kamu menjauh dari api unggun, udara di sekitarmu justru menjadi ribuan kali lebih panas.
Fenomena ini dikenal sebagai “Masalah Pemanasan Korona”.
Para ilmuwan belum tahu pasti penyebabnya, tetapi mereka menduga ini terkait dengan transfer energi dari medan magnet Matahari.
Memecahkan misteri ini adalah salah satu tujuan utama para ahli yang mempelajari Matahari saat ini, karena bisa membantu kita memahami fisika bintang dengan lebih baik.
12. Masa Depan dan Akhir Dari Matahari Adalah Menjadi Katai Putih
Matahari tidak akan bersinar untuk selamanya karena bahan bakarnya sangat terbatas.
Sekitar 5 miliar tahun lagi, ia akan kehabisan hidrogen di intinya.
Pada saat itu terjadi, ia akan mulai membengkak secara besar-besaran dan akan menjadi bintang Raksasa Merah, menelan Merkurius, Venus, dan kemungkinan besar juga Bumi.
Langit kita akan dipenuhi oleh bola merah raksasa yang sangat panas.
Setelah fase Raksasa Merah berakhir, Matahari tidak akan meledak.
Ia akan melepaskan lapisan-lapisan luarnya ke angkasa, menciptakan awan gas indah yang disebut nebula planeter.
Yang tersisa di pusatnya adalah inti bintang yang sangat padat dan panas seukuran Bumi, yang disebut katai putih.
Katai putih (dalam bahasa Inggris: white dwarf) adalah sisa bintang kecil yang sangat padat dan panas, terbentuk setelah sebuah bintang kehabisan bahan bakarnya.
Benda ini perlahan-lahan akan mendingin selama triliunan tahun hingga akhirnya menjadi bola gelap yang dingin.
Mengetahui siklus hidup ini memberi kita gambaran tentang masa lalu dan masa depan tata surya kita.
Kesimpulan
Dari pusat tenaga nuklir raksasa hingga pengembara di galaksi, Matahari jelas jauh lebih dari sekadar bola cahaya di langit.
Memahami fakta-fakta ini bukanlah sekadar pengetahuan biasa, melainkan sebuah keharusan untuk benar-benar menghargai kekuatan di pusat tata surya.
Pengetahuan ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta dan kekuatan besar yang ada di dalamnya.
Jadi, lain kali ketika kamu berdiri di bawah langit biru dan merasakan kehangatan sinarnya, berhentilah sejenak.
Ingatlah bahwa kamu sedang merasakan energi dari bintang yang rumit, aktif, dan penuh misteri.
Matahari bukan lagi sekadar benda, melainkan hubungan langsungmu dengan kehebatan alam semesta.
Semoga setiap matahari terbit dan terbenam akan membawa cara pandang baru seperti rasa kagum yang muncul karena pengetahuan akan keajaiban yang ada tepat di atas kepala kita.